Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Motivasi Berwirausaha

Penguatan pembelajaran Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan salah satu jawaban bagi pendidikan di SMK untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan pembekalan kompetensi kewirausahaan diarahkan untuk mempersiapkan anak didik dalam rangka menciptakan lapangan kerja, mengentaskan masalah pengangguran, kemiskinan, keterpurukan ekonomi dan secara politis dapat mengangkat harkat dan martabat sebagai bangsa yang mandiri.

Pembelajaran kewirausahaan diindikasikan akan berpengaruh terhadap motivasi berwirausaha. Untuk menumbuhkan motivasi siswa agar tercapainya lulusan yang memiliki keterampilan, nilai, sikap, wawasan dan pengetahuan hingga dapat menciptakan lapangan kerja yang baru atau berwirausaha maka pembelajaran kewirausahaan yang tepat harus diterapkan di SMK dan dengan pembelajaran yang tepat dapat menumbuhkan motivasi siswa agar siswa lebih tertarik untuk mendirikan usaha sendiri daripada bekerja pada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk :

1) memperoleh gambaran pembelajaran kewirausahaan di SMKN 1 Majalengka,
2) untuk memperoleh gambaran motivasi berwirausaha di SMKN 1 Majalengka,
3) untuk memperoleh besarnya pengaruh pembelajaran kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha di SMKN 1 Majalengka.

Objek penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan Teknik Sepeda Motor SMKN 1 Majalengka. Variabel bebas penelitian ini adalah pembelajaran kewirausahaan dan motivasi berwirausaha sebagai variabel tidak bebas. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, serta metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik simple random sampling, dengan jumlah sampel 71 responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan alat bantu software komputer SPSS 21.0. Dari hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa pembelajaran kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi berwirausaha. Artinya secara keseluruhan dan individu terdapat pengaruh yang signifikan dari pembelajaran kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha. Dalam penelitian ini terdapat gambaran bahwa :

1) pembelajaran kewirausahaan di SMKN 1 Majalengka sudah dilakukan dengan baik,
2) motivasi berwirausaha di SMKN 1 Majalengka termasuk dalam kategori tinggi,
3) pembelajarna kewirausahaan berpengaruh kuat terhadap motivasi berwirausaha.

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Gambaran mengenai pembelajaran kewirausahaan yang dimiliki siswa di SMKN 1 Majalengka termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa indikator metode, guru, bahan sumber, sosial, progam tugas, media, fisik dan kultural telah berjalan dengan baik. Indikator metode memiliki skor tertinggi sedangkan indikator yang memiliki skor terendah terdapat pada indikator kultural. Urutan indikator skor tertinggi sampai skor terendah pada pembelajaran kewirausahaan yaitu, 1) metode, 2) guru, 3) bahan sumber, 4) sosial, 5) progam tugas, 6) media, 7) fisik, dan 8) kultural.

2. Gambaran mengenai motivasi berwirausaha di SMKN 1 Majalengka termasuk dalam kategori tinggi. Hal tersebut menunjukan bahwa indikator kebutuhan afiliasi (afiliation), kebutuhan kekuasaaan (power), kebutuhan akan prestasi (achievement) telah berjalan dengan baik. Indikator kebutuhan afiliasi memiliki skor tertinggi sedangkan skor terendah terdapat pada indikator kebutuhan akan prestasi (achievement). Urutan indikator skor tertinggi sampai skor terendah pada motivasi berwirausaha yaitu, 1) kebutuhan afiliasi (afiliation), 2) kebutuhan kekuasaaan (power), 3) kebutuhan akan prestasi.

3. Pembelajaran kewirausahaan memiliki pengaruh positif terhadap motivasi berwirausaha dengan tingkat koefisien regresi 0,269 satu satuan nilai artinya setiap terjadi peningkatan pembelajaran kewirausahaan akan meningkatkan motivasi berwirausaha sebesar 0,269 satu satuan nilai, dan sebaliknya jika terjadi penurunan pembelajaran kewirausahaan akan menurunkan motivasi berwirausaha sebesar 0,269 satu satuan nilai . Secara spesifik jika semakin tinggi X maka Y juga akan tinggi, demikian juga sebaliknya jika X rendah maka Y akan rendah, dimana koefisien determinasi (KD) yaitu dengan menguadratkan koefisien korelasi yang diperoleh hasil sebesar 39,94%. Ini berarti penerapan pembelajaran kewirausahaan dapat mempengaruhi motivasi berwirausaha sebesar 39,94% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.  (achievement).


Berdasarkan kesimpulan, maka penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai pembelajaran kewirausahaan yang dapat mempengaruhi motivasi berwirausaha, yaitu:

1. Lingkungan sekolah termasuk semua yang berada didalamnya harus lebih meningkatkan indikator kultural dikarenakan indikator kultural memiliki skor terendah pada pembelajaran kewirausahaan. Indikator kultural ini berkaitan dengan kebiasaan siswa sebelum memulai pembelajaran misalnya dalam melakukan bersih-bersih di ruang kelas sebelum pelajaran dimulai, karena dengan lingkungan yang bersih membuat siswa nyaman dalam melaksanakan pembelajaran.

2. Guru-guru dan pihak yang bertanggungjawab dalam mendorong siswa di SMKN 1 Majalengka agar lebih meningkatkan indikator kebutuhan akan prestasi yang terdapat di motivasi berwirausaha. Indikator kebutuhan akan prestasi ini berkaitan dengan dorongan guru agar siswa berani dalam mengambil resiko berwirausaha, kedisiplinan dalam berwirausaha.

0 Response to "Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Motivasi Berwirausaha "

Posting Komentar

wdcfawqafwef