Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan salah satu
indikator dari kemajuan suatu bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang
mampu memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan kualitas
hidup warga negaranya. Di era globalisasi saat ini, Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) sudah merasuk ke dalam setiap aktivitas manusia yang
cenderung mengarah pada perubahan gaya hidup. Manusia zaman sekarang
sulit terpisahkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, terlebih
lagi setelah platform internet sudah dikenal secara luas oleh masyarakat
Indonesia.
Berbagai pemanfaatan internet telah di aplikasikan guna mempermudah
dan meningkatkan produktivitas setiap pekerjaan manusia. Seperti halnya di
bidang pemerintahan, internet telah memberikan tampilan baru dalam hal
layanan publik di daerah-daerah yang dikenal dengan e-goverment. Dalam
bidang bisnis, muncul istilah e-business dan e-commerce yang mampu
menjadi sarana untuk mengembangkan pasar. Di bidang transportasi kita
mengenal e-toll dan e-money yang mampu mempermudah akses perjalanan di
jalur bebas hambatan. Dalam bidang pendidikan, internet mampu menjadi
jembatan dalam hal pemerataan pendidikan dengan e-learning.
Internet sudah menjadi media massa tercepat dalam mendapatkan dan
mengelola informasi serta berkomunikasi. Terbukti hanya dalam hitungan
menit bahkan detik, segala macam informasi di belahan negara manapun
mampu terjangkau, sejauh apapun lawan bicara selama terhubung dengan
internet membuat seakan dekat. Tidak lagi mengenal alasan seseorang dalam
hal keterbatasan untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi ataupun
dalam hal keterbatasan seseorang untuk mengembangkan diri di lingkungan
sosialnya. Tidak lagi ada sekat yang membatasi antara orang kaya ataupun orang miskin, anak-anak ataupun orang tua, orang normal ataupun orang
berkebutuhan khusus, semua mempunyai hak yang sama untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi maupun dalam hal
mengembangkan diri di lingkungan sosialnya. Seperti dijelaskan dalam
Undang - Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28F
amandemen II mengenai Hak Asasi Manusia telah di sebutkan bahwa:
"setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak
untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia. ",dengan bermodalkan kemampuan dan kemauan dalam menggunakan
teknologi, setiap orang dapat dengan mudah mengakses informasi dan
berkomunikasi.
Fenomena foto pakai Tongsis |
Semenjak kehadirannya di Indonesia pada tahun 1992, internet dengan
cepat membaur di semua kalangan dan mengubah paradigma masyarakat
dalam hal mencari informasi, berkomunikasi dan menikmati hiburan. Maka
tidak heran jika internet dalam dua dekade terakhir menjadi “barang” yang
paling populer digunakan oleh masyarakat Indonesia, internet menjadi salah
satu media massa yang mampu berperan menjadi jendela utama untuk melihat
dunia tanpa batas.
Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan tersebut, perkembangan
internet di indonesia tumbuh dengan pesat, layaknya jamur yang tumbuh di
musim hujan. Terbukti dengan semakin banyaknya ISP (Internet Service
Provider) atau perusahaan yang menyediakan layanan internet seperti :
Ipteknet, CBN, Telkom, BizNet dan masih banyak lainnya yang tersebar di
seluruh Indonesia.
Internet tidak lagi menjadi kebutuhan nomor dua, melainkan menjadi
kebutuhan primer pada masyarakat perkotaan, terbukti dengan semakin
meningkatnya pengguna internet setiap tahunnya. Seperti di jelaskan oleh
Budi Setiawan sebagai Dirjen Sumberdaya Perangkat Pos dan Informatika.
Generasi muda saat ini, seakan tidak bisa terpisahkan dengan gadget
yang terhubung dengan internet, bedasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Mukodin (dalam Angela, 2013:532) mengatakan bahwa : “fasilitas internet
yang sering digunakan adalah 88% email, 84% world wide web, 79%
chatting, 68% downloading file, 18% usenet newsgroup dan 16% game
online” (Angela, 2013:532).
Generasi Muda selalu ada waktu untuk memutakhirkan diri melalui
berita-berita yang berubah setiap menit bahkan detiknya, menggungah foto
atau video yang berkaitan dengan dirinya hampir dalam setiap situasi,
berinteraksi hampir 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu melalui
media sosial seperti twitter, facebook, line, we chat, blackberry messenger,
foursquere dan sebagainya, membuat gadget bagaikan salah satu anggota
tubuhnya yang tidak terpisahkan.
Secara fitrah, setiap individu memiliki persepsi yang berbeda-beda
dalam menanggapi suatu objek yang ada. Persepsi merupakan sebuah proses
yang terjadi pada diri individu dengan membedakan setiap rangsang
(stimulus) yang hadir, sehingga terjadi penilaian atau pengertian terhadap
rangsang (stimulus) tersebut. Meningkatnya pengguna internet setiap
tahunnya, menandakan semakin banyaknya persepsi individu yang berbedabeda
dalam memandang dan menanggapi hadirnya internet, sehingga wajar
jika tingginya internsitas pengguna internet dengan persepsi yang berbedabeda
memunculkan sebuah masalah dalam memanfaatkan internet sebagai
suatu kemudahan.
0 Response to "Mengenai pemanfaatan Internet sehat dalam Menggunakan Internet"
Posting Komentar